NOVEL

1

ANNISA

pagi itu,,,
tepatnya di hari minggu,,,
annisa menuruni tangga dengan terburu-buru, sambil teriak "mama,,,!!!!! makanan aku sudah siap belum,,,???",,,
"sudahhh,,,!!!!!!!!!!!" begitu kata sang mama,,,
"yess,,," kata annisa,,,
pagi ini sarapannya nasi goreng dan telor,,, lauk kesukaan annisa sih memang,,,
sesudah makan annisa langsung menemui ibunya yang sedang nonton di depan TV,,,
"ma aku pergi dulu yaa" kata annisa,,,
ibunya bertanya"mau ke mana kamu pagi-pagi begini,,,???"
"mau kerumah si haris maa,,,"
"ngapain,,,???" kata mama dengan penuh perhatian,,,
"biasa mau jalan2,,," kata annisa polos,,,
"ogghhh ya sudah klo begitu,,, tapi hati2 yaa,,," kata mama...
"iya mahh,,," balas annisa sambil mencium tangan mamanya,,,,
annisa dan haris adalah teman kecil,,, mereka berdua adalah sahabat sejak kecill,,,
tepatnya setelah annisa pindah rumah dari surabaya ke jakarta,,,
meraka berdua sangat akrab bagai dua insan yang tidak terpisahkan,,, sampai2 temen 1 sekolahan mereka mengira mereka adalah orang yang di takdirkan pacaran dari kecill,,,
hahahahaa,,, :D kedengaran na lucu yaa,,,!!!!!!!!!
awalnya mereka berdua adalah dua anak yang saling membenci dan tidak mau saling kenal,,,
annisa waktu kecil suka bermain boneka dan rumah-rumah an,,,
nah si haris yang cowok tulen masa mau di ajak maen rumah-rumah an sama berbie,,,
kan tidak mungkin,,,
tapi mungkin karena merasa tidak mempunyai temen akhir na si annisa mengajak haris berkenalan,,,
"nama kamu siapa?" annisa mulai bertanya dengan senyumnya yang manis,,,
"haris,,, kamu,,,???" si haris bertanya dengan tampang jutek dan gatelinya,,,
"annisa,,," kita bisa menjadi teman yang baik,,,
"mungkin,,," kata hariss,,, dangan polos nya dan tanpa ekspresii,,,
"oke,,, selamat berteman yaa" annisa menjawab msih dengan senyum yg manis d wajahnya,,,
dan mulai dari situlah pertemana mereka di mulai,,,
annisa selalu kerumah haris dan bermain hingga larut malem,,,
sampai2 ibi si haris ni sudah menganggep annisa tuh anak na sendiri,,,
malahan kadang2 annisa tertidur di kamar si hariss,,,
kalau sudah tertidur di kamar haris, si haris yang harus rela tidur d lantai,,,
hal ini terus berlanjut hingga mereka besar,,,
annisa adalah seorang perempuan,,,(ya iyalah,,, masa cowok,,,) yang terlahir di bulan februari tepat na pada hari valentine,,, dia juga adalah seorang perempuan yang mempunyai sifat ceria,selalu bisa menyenangkan hati seseorang yang lagi sedih, dan banyak lagi sifat dari annisa yang bisa membuat dia di sukai oleh banyak orang,,,
terutama oleh cowok2 satu sekolahan mereka,,,
nggak salah kalau si haris selalu jadi tukang pos yang selalu di titipin kado dari cowok2satu sekolahannya untuk annisa,,,
soalna mereka tau klo si haris itu adalah temen baik si annisa,,,
satu hal yang paling di benci oleh haris,,,,
dan kerena annisa adalah wanita yang cantik dan baik hati,,,
dia tidak pernah menolak kado2 yg di berikan cowok2 sekolahan na itu,,,
dan karena sifat dia itulah dia bisa bersahabat baik dengan si haris yang memiliki sifat jutek setengah mati,,,!!!!!!
dan diam2 si annisa juga menyukai si haris yang menurutnya si haris itu mempunyai sifat yang tidak di miliki oleh cowok mana pun di dunia ini,,,

HARIS


haris baharudin itulah nama anak cowok yang satu ini, yang mempunyai sifat cooolll di mata cewek-cewek dia di sekolahnya.
dia dan annisa sudah berteman lama sekali, tepatna saat umur mereka 4 tahun, saat itu mereka masuk TK sama-sama. tepat na setelah 1 tahun yang lalu dia di ajak kenalan oleh annisa.
haris bukan lah anak yang suka bergaul, selama hari-hari pertama dia di TK dia tidak mempunyai teman kecuali annisa. pernah dia berantem sama temannya sendiri gara-gara dia di katain "cowok kok mainnya sama cewek terus", haris pun tidak terima dia di katain begitu akhir na dia berantem dan di pisahin oleh annisa yang saat itu juga masih lucu-lucunya dia.
haris adalah anak ke dua dari 2 bersaudara, dia lahir di bulan agustus tepat na tgl 16, 1 hari sebelum indonesia ulang tahun. haris anak yang sangat pendiam tapi dia juga pintar. dia selalu mendapat nilai A di sekolah na, tapi sayang dia nggak mempunyai teman di sekolahnya kecuali annisa. annisa adalah satu-satu na anak yang sangat mengerti haris, makana sepertinya hanya annisa lah yang bisa menjadi temen haris dari kecil sampai besar atau mungkin sampai mati.
hari minggu,,,
hari yang selalu di pakai dia buat tidur sampai pagi,,,
padahal dia tau kalau hari itu dia ada janjian sama si annisa untuk jalan-jalan ke taman safari...
tapi karena dia tau kalau si annisa adalah orang yang selalu sabar menunggu dia maka dia santai-santai saja,,,
"teng-tong" bel rumah berbunyi mengaget haris yang sedang asik nonton doraemon di TV.
"siapa sih pagi-pagi begini" gerutu haris dengan juteknya,,,
"haaarrriiiisssss... bukaiinn pintunya sih,,,," teriak annisa dari luar,,,
"iya,,,iya,,, tunggu..." bales haris,,,
dengan males malesan si haris pun membukakan pintu rumahnya denagn langkah kaki yang gontai dan males-malesan,,,
"cklek" suara pintu di buka,,,
"kok lama bener sih bukanya..." gerutu annisa...
"sory dehh... kamu sih dateng pagi-pagi amat,,," haris menjawab...
"kan kita janjiannya jam 8, sekarang saja baru jam 7.15..." gerutu haris...
"ya dah dech aku balik lagi" bales annisa,,,
"ehh,,, jangan-jangan... kamu di sini aja nemenin aku nonton doraemon,,, ntar kamu dateng nya malah telat lagii". "tuh kan" annisa menjawab dengan senyumnya,,, "kamu tuh memang plin-plan yahh,,,", "kok bisa plin-plan...???" balas haris... "kan aku nggak nggak nyruh kamu pulang,,, hayyooo... kamu nya aj tuh yang suudhon sama aku,,," bales haris sambil tersenyum kecil,,, annisa membalas senyumnya dengan senyum kecil yang tersinggu di bibirnya sambil berkata,,, "dasar kau ini,,, memang selalu bikin aku jengkel yahh",,,
"hahahahahahaa,,,," haris tertawa dengan kencang...
"ya sudah sana masuk,,,” pinta haris "sekalian bikinin aku sarapan yaa" pinta haris lagi, tapi kali ini dengan senyum penuh harap agar annisa mau membuatkan sarapan untuknya.
melihat senyum haris yang terlihat kayak pengemis yang meminta-minta makan karena belum makan seharian, annisa tertawa kecil "hahaha,,, ya udah aku buatin,,, tapi satu syarat", "kok pake syarat sih,,,???" haris langsung nyerocoss, senyum di wajahnya pun menghilang.
"ya udah,,, nggak aku bikinin nih" annisa berkata sambil tersenyum menggoda, "emang apa sih syaratnya,,,???" jawab haris dengan wajah juteknya. "kamu pas jalan2 sama aku ntar harus tersenyum manis seperti tadi yaa..." kata annisa menggoda. "hhmmmm... ya sudah dehh" balas haris dengan senyum, haris paling nggak tahan kalau annisa meminta sesuatu kepadanya sambil tersenyum manis kepadanya. apapun pasti dia turuti kata gadis manis itu kalau dia meminta sesuatu kepadanya kalau sambil tersenyum manis, nggak tau kenapa, sepertinya satu-satunya bagian dari cewek ini yang di sukai haris adalah senyumnya yang manis.

sudah siap nih,,,” annisa berteriak kepada haris yang masih saja nonton DORAEMON kesayangan dia itu.

“cepat banget sihh,,, pasti bikinnya nggak ikhlas yaa,,,” teriak haris yang sedang nonton DORAEMON.

Sambil mengantar kan makanan, annisa membalas “emang kamu…, masak udah lama, nggak enak lagi,,, hhhuuuu,,, dasar,,,”.

Sana cepetan mandi” annisa membalas sambil membuka pintu kamar haris.

“iya bentar lagi nih,,,”

Setelah menaruh makanan di samping haris, annisa akhirnya menemani haris nonton.

“serius banget sih”

“namanya juga lagi asik nonton” gerutu haris.

“sifat jutek mu bener2 nggak bisa hilang ya” annisa membalas sambil tersenyum.

“hahahaha,,, :D mungkin udah di takdirin sejak lahir kali aku punya sifat jutek kaya begini, dan mungkin juga kamu adalah satu2nya orang yang bisa membuat aku tersenyum dan mengenal diriku dengan sangat dalam”. Annisa tersenyum mendengar perkataan yang di lontarkan oleh temannya itu.

“dan mungkin aku ada di dunia ini di ciptakan oleh tuhan untuk bisa membuat kamu selalu tersenyum”.

“hahahahahaaaa… lebay banget kamu nis…” haris tertawa lalu tersenyum.

“yyeee… emang bener kan” annisa membalas sambil cemberut.

“hahahhaa… iya…iya bener” haris menjawab, lalu berdiri untuk mandi.

“aku mandi dulu yaa…” sambil mencubit pipi temannya itu, dan beranjak pergi meninggalkannya.

“jangan lama-lama..., ntar ngantri beli tiketnya lama lohh…” teriak annisa dari dalam kamar.

“mau cepet?, mandiin aku lah…” balas haris sambil tersenyum usil.

“iiihhhh… jijik banget tau kamu tuh…, awas yaa… aku bilangin ibu kamu ntar…”

Gerutu annisa dengan mengeluarkan senyum kecutnya.

“hahahahaa… ampun dehh ampun…” balas haris sambil mengambil handuk dan berlalu di balik pintu kamar mandi.

“Aayoooo,,, berangkat…” teriak haris yang masih mencari baju di dalam kamar dia itu.

“pakai baju dulu…!!!! Baru ngajak berangkat,,,” gerutu annisa.

Sepertinya annisa mulai jengkel melihat tingkah temennya yang satu ini.

“aku bingung nih mau pakai baju apa…!!!!” balas haris dari dalam kamarnya.

“yang casual aja sih…!!!!!!!” balas annisa yang mulai habis kesabarannya.

“Oke…” balas haris sambil mengambil baju warna hitam yang tergantung di dalam lemari pakaiannya dan juga jas berwarna hitam serta jeans hitam miliknya, yang di belinya pada saat tahun baru tahun lalu. Dia membelinya di mall bersama annisa waktu itu, tepatnya setelah annisa putus sama pacar pertamanya. Haris pun mengajak annisa untuk menemani nya membeli baju sekalian menghibur hati annisa yang lagi sakit.

DI TAMAN SAFARI

“Sampai juga akhirnya…” teriak annisa dari dalam mobil yang mereka gunakan untuk pergi ke taman safari.

“ndeso banged sih kamu…!!!!!” balas haris yang lagi mengendarai mobil dengan wajah seriusnya. “serah aku lah…!!!!!, aku yang ndeso kok kamu yang sewot sih,,,” balas annisa sambil membuka kaca mobil dan bersiap-siap untuk berteriak “ aku… annisa sudah siap bermain-main bersama monyet di taman safari” yang kalau saja si haris tidak menahannya, mungkin dia harus menanggung malu telah membiarkan cewek norak ini duduk di dalam mobilnya dan terlebih lagi akan jalan bersama dangan dia.

“jangan teriak-teriak di luar lohh…!!!!” balas haris dengan wajah tegang karena takut cewek ini bakal teriak aneh2 lagi melalui kaca mobilnya. “nggak kok… santai aja lagi… senorak-noraknya aku… masih norakan kamu lagi…” balas annisa sambil mencubit pinggang haris dengan senyum usil yang dikeluarkan kan dari bibir manisnya, dan haris balas mencubit pipi temannya itu dengan gemas sambil tersenyum jahil. “hahahahahaa… masa sih norakan aku…??? Kita buktikan yaa…!!!!”,

“oke…” balas annisa dengan wajah ngambeknya.

“berapa mas…??? Haris bertanya pada penjual tiket masuk. “25.000 per orang mas” balas penjual tiket.

“ nih mas” sambil menyerahkan uang kepada penjual tiket, kemudian haris menutup kaca mobil dengan cepat dan memasukkan gigi mobil. “tunggu mas,,,tunggu,,,” teriak penjual tiket yang ingin mengembalikan uang kembalian kepada haris yang sudah berlalu dengan mobil Honda jaz-nya itu. “mungkin udah nggak sabaran kali yah tuh anak” pikir penjual tiket yang kemudian mengurungkan niatnya untuk mengembalikan uang milik haris itu. “mungkin udah keberuntungan aku kali yah… lumayan lah 50ribu…” kata penjual tiket itu dalam hati seraya memasukkan uang kembalian haris ke dompetnya yang mungkin saja haris kembali untuk mengambil uang kembaliannya ke penjual tiket itu.

“ke mana dulu nih???” Tanya annisa ke haris yang lagi asik mendengarkan lagu lewat Ipod miliknya. “ooiii…” teriak annisa lagi, tapi kali ini dia teriak di dekat telinga haris yang membuat haris kaget dan hampr membuat dia menjatuhkan Ipod yang ada di tangannya itu.

“up to you lah…” balas haris sambil membenarkan kembali earphonenya. “ya sudah kalau begitu… kita ke tempat monyet dulu yah…” balas annisa dengan harapan haris setuju dengan pendapatnya. “oke dehh… udah nggak sabaran ya pingin foto sama kembaran mu” balas haris sambil menyenggol pinggul annisa dengan tersenyum jahil. “iihhhh… mesti kan… kamu tuh nggak bisa tersenyum ya kalau nggak ngejek aku atau ngusilin aku…” gerutu annisa sambil berjalan dengan cepat menuju kandang monyet sambil meninggalkan haris di belakang yang masih sibuk dengan Ipodnya itu.

“hahahahaa,,, mungkin karena itulah kamu di ciptakan tuhan untuk membuat aku tersenyum…” teriak haris sambil berlari kecil menyusul langkahnya yang tertinggal oleh annisa. “hahahhaa… mungkin…” balas annisa sambil menengok ke belakang memperhatikan haris yang sedang berlari kecil, tapi kali ini dengan senyum manisnya yang mungkin dia perlihatkan hanya untuk haris saja.

“ramai banget sih,,, padahal kan ini masih hari sabtu” gerutu annisa dengan wajah yang mensiratkan dia kecewa karena nggak bisa mendekat kekandang monyet untuk memberi makan anak monyet yang menurut dia sangat lucu itu.

“hahahahaaa… itu pertanda kalau si orangtua tuh monyet udah berdoa agar anaknya nggak di kasih makan oleh manusia yang nggak jelas asal usulnya ini, tepatnya biar si anak nggak keracunan oleh tangan-tangan usil mu itu” balas haris sambil tertawa kecil.

“tuh kan,,, haris nih loe,,, suka banget sih ngejekin aku,,, padahal kan tuh anak monyet

Pingin di kasih makan oleh si putrid cantik annisa” balas annisa sambil berusaha mendekati kandang monyet dan berdesakan dengan orang-orang yang memenuhi kandang monyet itu. “nggak usah di paksain sih, ntar lagi aja kita ke sini, sekarang kita lihat hewan-hewan lain aja kenapa,,,??? Kayak nggak ada hewan lain aja yang ada di dalam hatimu itu sih…” gerutu haris yang kelihatannya nggak tega melihat temannya itu beedesak-desakan hanya untuk meliht dan memberi makan anak monyet yang menurut nya menjijikkan itu. “ya udah dehh… tapi beneran yaa… ntar kita ke sini lagi untuk melihat dan memberi makan monyet-monyet itu” gerutu annisa dengan wajah yang kelihatannya sangat kecewa itu. “buat kamu apa sih yang nggak,,,???” balas haris dengan memsangkan kembali earphone-nya itu. “hahahhaaa,,, bisa aja sih kamu ris…” balas annisa yang kali ini udah bisa tersenyum manis kembali seperti biasanya. Sambil keluar dari kerumunan orang-orang yang ingin melihat monyet itu, ia berlari mendekati haris dan langsung memegang tangannya dan berkata “makasih yaa….”, haris melihat temannya dengan memasang tampang bingung, “untuk apa,,,???”, “menurutmu,,,???” balas annisa seraya mengajak haris untuk melanjutkan perjalanan mereka untuk melihat hewan-hewan lain yang ada di kebun binatang itu. “hhmmm… karena udah mengijinkanmu duduk di mobilku dan memegang tangan ku dengan lembut seperti sekarang ini” balas haris sambil melihat annisa yang berada di sebelahnya. Wajah annisa memerah mendengar kata-kata dari haris, “apaan sih haris ini, biasa aja kali kalau aku megang tangan mu, kayak nggak pernah aja aku pegang tangan mu…” balas annisa masih dengan wajah merah menahan perasaan malu akibat perkataan haris yang asal nyerocos itu. “kalo biasa aja kok wajah kamu kok merah sih…, hayooo…” goda haris sambil masih melihat ke arah annisa, “Aaa… anu…” annisa nggak bisa menjawab pertanyaan haris yang menurut dia haris sedang berusaha membuat dia salting untuk menghilangkan rasa kecewa dia karena nggak bisa memberi makan monyet itu. “Aaa… apa hayooo,,, tuh kan nggak bisa jawab,,, jangan-jan…”, “udah ahhh…” teriak annisa sebelum haris bisa menyelesaikan perkataan nya itu. “kamu nih bener-bener ngesalin banget yaa…” balas si annisa dengan wajah yang lebih merah lagi seperti kepiting yang sedang di rebus. “hahahahaha… salting juga nih anak akhirnya…” balas haris dengan bangga sambil melihat ke depan untuk mencari-cari hewan apa lagi yang pantas mereka ber-dua datangin setelah gagal memberi makan monyet beserta keluarganya itu. “hhhuuuu… nggak salting yaa aku…” gerutu annisa dan langsung di balas dengan haris “bener nggak salting…???”, “dikit sihhh…” terang annisa jujur, “udah ahh,,, males bahasnya, lebih baik kita nyari tempat makan sama minum dulu dehh… udah lapar nih aku” terang annisa dengan lebih jujur lagi, “oke dehh kalau itu mau kamu” terang haris sambil mengubah niatnya yang tadinya mencari-cari hewan apa yang pantas mereka datangin ke arah warung yang ada di taman safari itu. “yang di sana aja yaa…” teriak haris ke annisa, “boleh deh boleh” jelas annisa sambil mengubah arah jalannya kea rah warung yang di tuju oleh haris itu, tapi kali ini dia sudah melepas gandengan tangannya dan berlari kecil menuju warung itu untuk cepet-cepet memesan minuman untuk mereka berdua.

“hhmmm… lembut juga ya tangan annisa” terang haris dalam hati. “mauuu apa…???” teriak annisa dari arah warung. “coffemix dingin aja” balas haris yang memandang annisa dari kejauhan sambil berkata dalam hati “annisa apa kamu bisa merasakan apa yang ada di dalam hati-ku saat ini…???” sambil berjalan haris mulai berpikir dan melamun sendiri sambil jalan.

Tiba-tiba “braakkkk…!!!!!!!! Haris di serempet oleh motor yang sedang lewat di depannya. “aaduuuuhhhh…” gerutu haris sambil berusaha untuk berdiri, “maaf mas” pengendara motor itu berusaha meminta maaf ke haris sambil membantu haris untuk berdiri. Melihat apa yang terjadi dengan haris, annisa berlari dan menghampiri haris yang sudah duduk di Bantu oleh pengndara motor tersebut. “aduh mas hati-hati dong kalau mgendarain motor” terang annisa dengan sedikit emosi “kan temen saya jadi ketabrak tuhh…” terang annisa dengan emosi yg lebih tinggi lagi. “udah-udah nis…” jelas haris “yang salah aku kok… aku tadi jalan sambil mainin Ipod ku” terang haris sambil berbohong. “i..iya mba maaf… saya akan mengganti rugi semua ini” terang pengendara motor karena merasa harus bertanggung jawab. “nggak usah mas…” terang haris ambil menahan rasa sakit di lutut dan tangannya yang berdarah, “yang salah saya kok… jalan nggak lihat-lihat” jelas haris lagi sambil berusaha untuk berdiri, “oogghhh… ya sudah kalau begitu, biar saya antar saja ke puskesmas terdekat mas” terang pengendara motor itu.

“nggak usah mas cuman luka lecet doank kok…” terang haris, dia nggak mau acara dia dan annisa hancur berantakan cuman gara-gara dia terluka akibat kesalahan dia sendiri.

“oogghhh… begitu… tapi… mas bener nggak apa-apa…???” Tanya pengendara motor itu lagi masih nggak percaya begitu saja, “ii…iya mas nggak apa-apa” terang haris lagi sambil berusaha berdiri dangan bantuan annisa yang dari tadi ada di samping nya untuk membantunya berdiri. “ooogghhh… ya sudah kalau begitu mas..., saya harus pergi dulu sekarang, kalau ada apa2 mas bisa menghubungi saya di nomor 085647321112” terangnya sambil menyerahkan kartu nama dari tangannya dan mulai menstarter motornya kemudian berlalu di tikungan di depan haris dan annisa. “risky alif” terang haris kepada annisa setelah membaca nama yang tertera di kartu nama tersebut.

malang…???” terang haris lagi yang sekarang sudah berdiri dan berjalan menuju warung makan yang sudah menyediakan minuman mereka ber-dua dari tadi. “malang…???” terang annisa dengan heran, kemudian bertanya lagi “apanya yang malang…???”, “rumahnya dia di malang” balas haris sambil menahan rasa sakit yang ada di lutut serta lengannya itu. “masa jauh-jauh ke bogor cuman untuk ke taman safari doang sih” gerutu annisa masih dengan perasaan jengkel di hatinya. Kemudian mereka ber-dua makan dan minum di warung tersebut dan mulai melanjutkan perjalanan mereka untuk bersenang-senang di hari sabtu yang kelabu ini.

2

PERTEMUAN

“hahhhh…” capek banget yah hari ini.

“aku ambilkan obat dulu yah…” annisa bergegegas ke dapur untuk mengambil obat dan perban untuk mengobati luka haris.

Haris merasa hari ini merupakan hari sialnya. “mama sama papa ke mana sih…???” gerutu haris dengan memasang wajah juteknya kembali, mungkin Karena dia mendapat sial hari ini. “mungkin lagi jalan-jalan kali sama kakak dan mama kamu” balas annisa yang sedang mencari obat dan perban untuk mengobati luka haris yang sepertinya sudah mulai tertutup, tetapi mungkin gadis satu ini nggak tega melihat sahabat cowoknya itu terluka seperti itu, makanya dia bersifat berlebihan seperti itu. “banyak amat obatnya” jelas haris setelah melihat annisa yang tergopoh-gopoh karena membawa perban,batadine serta alcohol di tangannya. “kamu kira aku di tabrak mobil apa…???” canda haris sambil mulai membersihkan lengan dan lututnya dengan alcohol yang di berikan annisa barusan.

“aku kan takut kamu kenpa-kenapa.” Terang annisa sambil membantu haris membersihkan lengannya yang terluka itu. Mendengar perkataan sahabatnya itu rasanya haris ingin sekali memeluknya dan merangkulnya serta mengatakan “nis… kamu nggak perlu lagi repot-repot kayak begini demi aku… kamu berada di sampingku saja rasanya

Aku sudah tenang dan mampu menghilangkan segala kerumitan hidup aku yang banyak ini dan nis… I LOVE YOU” tapi niatnya kali ini di urungkannya, dia merasa belum waktunya dia menganggap annisa lebih dari seorang sahabat, haris merasa annisa sebagai sahabatnya saja sudah lebih cukup, wanita ini lah yang sudah mampu membuat hidup haris di penuhi oleh warna-warni kehidupan yang mungkin nggak bisa dia dapatkan kalau saja dia nggak mengenal wanita yang ber nama annisa ini,dan baginya annisa sudah menjadi bagian hidupnya sendiri.

“Sseellleeesssaaaaiiiii…” teriakan annisa mengagetkannya dari lamunannya dan hampir saja membuat haris menggerutu yang ke berapa kalinya untuk hari ini. Tapi melihat wajah annisa yang kelihatan lelah ini dia mengurungkan niatnya untuk mengomel lagi, malahan dia ingin sekali berdiri dan mengambilkan beberapa makanan kecil dan minuman di dapur kalau saja dia masih kuat berdiri setelah kaki nya terluka akibat serempetan motor tadi siang pada saat mereka lagi jalan-jalan di taman safari.

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme